Jumat, 22 Februari 2013

Anak Perlu Masuk Preschool? Ini Tipsnya!

Bukan rahasia, biaya pendidikan anak semakin tinggi! Sejumlah orang tua yang datang ke ruang praktek saya mencetuskan, kini salah satu investasi terbesar mereka adalah pendidikan anak. Sayang, report dari Carnegie Corporation tahun 1996 silam di Amerika, menemukan empat dari lima program pendidikan preschool, tidak sesuai standard! Bahkan hingga kini masih dipertanyakan, apakah pendidikan pra sekolah penting bagi anak?

Pendidikan Sejak Preschool, Pentingkah Bagi Anak? David Elkind, psikolog perkembangan, menyebutkan bahwa orang tua mampu menyediakan pendidikan anak usia pra sekolah di rumah. Asalkan orang tua cukup kompeten dan punya dedikasi, dalam pengertian cukup waktu dan energi untuk menstimulasi anak secara khusus. Apalagi bila lingkungan rumah memungkinkan anak bermain dengan teman sebaya dan bertemu orang dewasa selain orang tua. Bila kondisi ini tidak dapat dipenuhi, preschool menjadi penting.

Pertimbangan Dalam Memilih Sekolah Berikut ada beberapa pertimbangan dalam memilih sekolah bagi anak.

1. Lokasi

Anak dapat belajar secara optimal saat mereka sedang tidak berada dalam kondisi kelelahan. Kelelahan membuat anak sukar berkonsentrasi dan memiliki kondisi emosi yang cenderung negatif. Itu sebabnya, pertimbangan lokasi sekolah yang tidak jauh dari rumah perlu dijadikan kriteria utama.

2. Biaya

Biaya sekolah yang tinggi belum tentu menggambarkan materi dan program yang berkualitas baik. Namun biaya sekolah yang terlalu tinggi hingga memberatkan keuangan keluarga bukanlah pilihan bijak, mengingat anak kelak akan terus mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi. Meskipun pada klien dalam konseling saya selalu mengingatkan orangtua agar mendorong anak mendapatkan scholarships alias beasiswa namun sebagai orangtua yang ‘ready,’ Anda tetap akan dituntut mampu menyediakan pendidikan bagi setiap anak Anda. Jadi pastikan biaya pendidikan yang Anda keluarkan untuk masuk preschool, tak menghalangi Anda untuk tetap dapat berinvestasi bagi pendidikan berikutnya.

3. Kualitas Sekolah

Perbandingan guru dan anak, lingkungan fisik sekolah, karakteristik guru (pendidikan formal guru di skeolah tersebut, pelatihan-pelatihan khusus yang pernah mereka ikuti, dan perilaku guru di sekolah. Untuk melihat kondisi-kondisi ini, ada baiknya Anda melakukan trial dan melihat-lihat aktivitas di ruang kelas. Berikut panduan untuk Anda.



• Guru

Guru adalah orang dewasa yang terlihat menikmati dan memahami perkembangan anak. Pastikan jumlah guru memadai untuk anak. Berikut perbandingannya berdasarkan tahap usia perkembangan.



Usia Anak Maka Perbandingan Guru : Anak

0 sampai 1 tahun maka 1 : 3

1 sampai 2 tahun maka 1 : 5

2 sampai 3 tahun maka 1 : 6

3 sampai 4 tahun maka 1 : 8

4 sampai 5 tahun maka 1 : 10



Pastikan guru melakukan observasi dan mencatat kemajuan dan perkembangan anak

• Hubungan antara guru dan staf sekolah dengan orang tua dan komunitasnya. Guru dan staf sekolah adalah orang yang tidak pelit berbagi informasi tentang kegiatan dan perkembangan anak pada orangtua.

• Program yang diberikan dan kelengkapan equipment. Pastikan lingkungan sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama mendorong anak yang berusia kecil bekerja sama dan bermain dengan temannya. Pastikan program sekolah dilengkapi dengan peralatan dan material belajar yang memadai. Pastikan anak didorong untuk berkembang kemampuan berbahasanya dan belajar memahami dunia luar lebih luas. Akan lebih baik bila materi diberikan dalam bentuk proyek-proyek dimana anak melakukan secara langsung dan berkreasi, bukan hanya diarahkan.

• Fasilitas sekolah. Pastikan fasilitas yang ada memadai atau mengakomodir kegiatan sekolah. Jarak antar meja dalam kelas, ukuran meja dan kursi yang sesuai usia anak, lingkungan yang ‘children frindly’, bebas racun dan polusi, dan sangat menjunjung aspek kesehatan anak.

• Sekolah internasional, national plus, atau swasta biasa, umumnya berbeda dari loading penggunaan bahasa asing dalam penyampaian materi dan sumber/dasar kurikulum yang digunakan. Pastikan pilihan Anda tentang sekolah bukan berdasarkan mana yang lebih keren atau mahal, melainkan mana yang lebih sesuai dengan budaya di rumah Anda. Jangan paksakan si kecil menggunakan bahasa asing secara total bila Anda dan seluruh isi rumah serta lingkungannya menggunakan bahasa Indonesia 100%. Bila perlu ajarkan ia bahasa ibu sekaligus bahasa asing lain. Tenang, anak mampu menyerap lebih dari satu bahasa dengan baik!



4. Pastikan sekolah yang Anda pilih, mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan nilai di keluarga Anda atau nilai kehidupan yang Anda anggap penting. Misal, pendidikan agama tertentu, atau sikap dan etiket tertentu.

5. Memastikan program di sebuah sekolah baik atau tidak, dapat terlihat langsung pada perilaku anak-anak secara umum. Pastikan saat melakukan trial Anda memerhatikan bagaimana interaksi anak-anak dengan sesama mereka, interaksi mereka dengan guru dan orang dewasa disekitarnya.

Namun sekolah terbaik tetap tak akan mampu menggantikan peran orang tua dalam mentransfer nilai-nilai luhur dan mendukung kebutuhan anak belajar dan berprestasi. Pastikan sebagai orang tua Anda menunjukkan kepada anak bahwa Anda memiliki minat yang besar pada sekolahnya, kegiatan sekolah, dan pendidikan. Tingkatkan frekuensi berbicara dengan hangat bersama anak tentang kegiatan-kegiatannya dan aspirasi Anda. Semoga Anda menemukan sekolah yang tepat dan anak tumbuh-berkembang secara optimal!

Kamis, 07 Februari 2013

Sentuhan Tak Selalu Bermakna Seksual

Sukar mengesampingkan peranan sentuhan dalam aktivitas seksual. Dalam Hatfield tahun 1994 dinyatakan sentuhan merupakan dimensi penting dalam perkembangan manusia, kesehatan, dan seksualitas. Sentuhan merupakan indera dasar dari seluruh indera yang ada menurut Ashley Montagu. Mengingat reseptor pada kulit mampu berespon atas berbagai bentuk stimulasi. Meski berbeda makna kedalamannya dalam setiap budaya, namun tak ada indikasi perbedaan sentuhan pada laki-laki dan perempuan menurut berbagai penelitian dalam Bryan Strong dkk. (2005) di buku mereka Human Sexuality.


William Masters dan Virginia Johnson mengusulkan perlu ada sentuhan yang tak selalu bermakna sebagai awal aktivitas seksual. Disebut pleasuring, sentuhan-sentuhan yang justru bukan di organ intim. Ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan Anda bersama pasangan. Bahkan Anda belajar saling mengeksplorasi bagian-bagian dari tubuh Anda dan pasangan yang peka terhadap sentuhan. Saling mengarahkan, memberi respon tentang apa yang Anda rasakan memudahkan Anda mengenali tubuh satu dengan lainnya.


Pleasuring penting. Mengingat makna sentuhan tak selalu sama bagi Anda dan pasangan. Bisa bermakna aman, menunjukkan kedekatan, atau justru permulaan aktivitas seksual. Bila sentuhan merupakan masalah dalam hubungan Anda dan pasangan, cobalah untuk sekedar memberi pleasure satu sama lain.


Tak perlu kecewa ketika sentuhan menghasilkan kenyamanan yang berbeda antara Anda dan pasangan. Nikmati saja ‘pesan’ yang tersampaikan lewat sentuhan.