Senin, 09 Desember 2013

Bullying: The Darkside of Friendships

Meski pertemanan punya manfaat penting, enggak dipungkiri pertemanan juga bisa enggak menyenangkan dan berdampak destruktif alias merusak. Pertemanan yang baik setidaknya memenuhi tiga kriteria ini; 1) saling percaya, 2) mampu beri dukungan emosional, dan 3) sharing of interest. Sayang, tak selalu mudah melakukannya. Dalam kenyataan, adakalanya pertemanan memasuki periode-periode kegelapan. Salah satunya ketika melibatkan bullying.

Memahami Bullying Bully suatu bentuk perilaku agresif yang melibatkan paksaan, tekanan, dan kekerasan pada orang lain. Meski ada pula bully yang dilakukan secara tidak langsung. Seperti menjauhi seseorang hingga seolah ia menjadi ‘public enemy.’ Tipe bully seperti ini masuk kategori social bullying.

Umumnya bully enggak hanya dilakukan satu kali, melainkan terus menerus. Terutama, saat kekuatan enggak seimbang antara pelaku dan orang yang di- bully. Memang benar, terkadang aksi bully merupakan manifestasi dari perasaan iri dan cemburu. Apalagi ketika orang yang bersangkutan merasa punya dominasi dan merasa senior seperti kakak kelas atau atasan.

Bully enggak cuma dalam bentuk kekerasan fisik. Bisa juga dalam bentuk kekerasan verbal dan emosional. Ciri utamanya: melibatkan intimidasi. Selama ada interaksi antar manusia, ada potensi untuk terjadi bully. It’s like everywhere. Beware!

Atasi Bullying Untuk menghadapi situasi yang melibatkan bullying, kamu enggak bisa sendiri. Miliki support system. Support system bisa siapa pun dari sekitarmu, yang layak dijadikan teman. Penting membangun pertemanan yang solid. Dengan sesama korban bully, dengan teman lain yang sejajar, lebih rendah, juga lebih tinggi dan senior. Punya teman bikin pe-bully enggak punya nyali padamu.

Bila bullying dalam bentuk rumor dan gosip yang tidak benar, mudah. Abaikan. Enggak perlu dibahas pada yang menyebar rumor dan gosip. Kalau kamu konsisten dengan tindakanmu, kelak dia akan malu sendiri. Terutama saat sadar, semua orang paham rumor dan gosip yang beredar tentangmu enggak ada yang benar.

Cerdas Hadapi Cyber-Bullying: Fitnah di Media Sosial

Cyber-bullying

Ada beberapa aksi bully yang dilakukan dengan menggunakan teknologi sebagai alatnya, seperti; melalui media sosial twitter atau facebook. Umum disebut cyber-bullying.

Cyber-bullying sedikit berbeda dari bullying secara fisik, sosial, maupun verbal. Cyber-bullying bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Bahkan terkadang sukar dilacak karena bisa anonim alias tanpa nama, dapat beredar dengan cepat juga meluas, serta sukar dihapus.

Social bullying, juga dapat terjadi di ranah media sosial, seperti; twitter, facebook, instagram, dll. Umumnya ketika aksi bully yang melibatkan social-talk, gosip, rumor, diperpanjang dengan menggunakan media sosial, masalah bakal lebih runyam. Umum disebut cyber bullying.

Bentuk cyber-bullying yang paling umum adalah berupa fitnah. Umumnya fitnah yang ditebar bersumber dari ketakutan dan kecemasan pelaku bullying yang ditampilkan secara pasif-agresif; menebar fitnah dan rumor tentang orang yang dianggap ‘mengancam’.

Hadapi dengan Cerdas

Mengatasi cyber-bullying seperti ini pun sebetulnya tak terlalu sukar. Terutama bila memiliki kemampuan mengendalikan diri untuk tidak menanggapi fitnah yang beredar. Apalagi memberi klarifikasi pada orang yang bersangkutan. Seandainya dirasa perlu klarifikasi, lakukan japri (jalur pribadi) atau lakukan dengan meluruskan sendiri melalui “pres-con” di akun media sosial-mu tanpa melibatkan dan mention siapapun.

Tujuannya tidak memperpanjang drama yang seharusnya enggak ada dan menutup kemungkinan lebih banyak orang tahu tentang fitnah yang tidak benar itu. Ketika ditanggapi, orang akan semakin tertarik untuk tetap membicarakannya. Apalagi bila tokoh-tokoh yang terlibat saling memberi respon dan komentar.

Maklum, ada banyak orang di luar sana yang senangnya menonton konflik dan membesar-besarkannya agar bisa jadi social-talk dan topik gosip. It bonds people together. Namun pastikan, bukan kamu sasarannya!

Tips: silence is golden dalam situasi seperti ini. Seiring waktu isu tersebut akan hilang sendiri bila kamu dan kakak kelasmu tidak saling menanggapi. Dan pastikan ada sejumlah pertemanan di dekatmu. Ingat, orang ‘takut’ dan ‘enggan’ mengganggu pihak yang diketahui punya banyak teman. Ciayo!

Jumat, 06 Desember 2013

Tips Memilih Jurusan

Bingung Memilih Jurusan

Tanya: Diumurku yang sudah dewasa ini, aku belum tahu jurusan apa yang akan aku ambil nanti saat kuliah dan nanti akan jadi apa?

Jawab: Duh, enggak cuma kamu loh yang kebingungan dengan pilihan jurusan dan karier. Mereka yang sudah berusia tiga puluhan bahkan empat puluhan saja saja masih kebingungan menentukan pilihan karier dan pekerjaan yang tepat.

Malah banyak yang masih ragu, apakah dulu mereka sudah mengambil kuliah dengan jurusan yang sesuai? Dalam pengertian sesuai arah minat dan bakat.

Sebetulnya enggak ada orang yang lebih paham kamu selain dirimu sendiri. Kamu bisa menemukan arah minat dan bakatmu. Termasuk cita-cita ke depan. Yuk kita telusuri!

Cara memahaminya:

1) Pahami profil riwayat sekolah dan kegiatan hobi yang pernah kamu geluti. Amati, pelajaran dan kegiatan yang jadi favorit-mu sekaligus yang kamu mampu tampil menonjol. Nah. Bisa jadi itulah bakatmu;)

2) Pahami karakter kepribadianmu untuk menemukan bidang jurusan dan pilihan karier yang sesuai. Apakah kamu lebih kuat hafalan, menulis, dan diskusi (verbal), senang dengan gambar dan skema (visual), atau justru senang hitungan angka (matematis)? Perhatikan kamu orang yang senang berhubungan dengan ide-ide (kreatif), benda, angka, atau orang? Senang bekerja dalam setting yang rutin dan teratur atau diberi kebebasan dan dinamis? Nah kamu bisa temukan kecenderungan kepribadian berikut arah minatmu.

3) Untuk memudahkanmu, bisa juga dengan mempelajari berbagai profesi yang digeluti oleh orang-orang di keluarga besarmu. Maklum bakat dan minat kalian bisa saja mirip bahkan sama.

4) Untuk menemukan jurusan yang tepat, kamu perlu memahami informasi tentang jurusan dan pekerjaan terkait. Pahami, bahwa setiap bidang karier membutuhkan kemampuan (bakat) dan karakter kepribadian (serta minat) tertentu. Informasi tentang pekerjaan dapat kamu temukan di di U.S. Department of Labor’s Dictionary of Occupational Titles atau bisa juga di Occupational Outlook Handbook. Keduanya bisa kamu search di google. Meski dari negeri seberang, setidaknya bisa nambah informasi dan wawasan tentang profil pekerjaan. Temukan yang sesuai dengan kemampuan dan arah minatmu.

5) Bila masih ragu, kamu bisa berkunjung ke psikolog terdekat di area tempat tinggalmu untuk pemeriksaan minat dan bakat. Psikolog bisa ditemui di rumah sakit, klinik, maupun biro konsultasi terdekat. Umumnya psikolog bisa membantu menemukenali minat dan bakatmu melalaui sejumlah metode pemeriksaan, seperti; wawancara & observasi semi terstruktur, hingga memberikan sejumlah tes kemampuan, minat, dan kepribadian.

Right Person in the Right Place

Tahukah, rahasia sukses masa depan? Build a career, don't just have a job. Build a career dimungkinkan bila ada right person in the right place. FYI, selalu ada right person, yaitu kamu. Tugasmu menemukan right place agar kelak mampu membangun karier hebat nan mapan! Prosesnya? Dimulai dari sekarang, di bangku sekolah;)